PENENTUAN WAKTU IKAT SEMEN CARA LAPANGAN ( KUE SERABI )
Hai. Teman semuanya apakabar hari ini kita bahas mengenai praktikum bahan bangunan atau juga kita gunakan pada praktikum teknologi beton yah tergantung dengan universitas masing-masing ya teman-teman,.Nah sebelum itu kita harus tau dulu beberapa landasan teori yang mebahas menganai paraktikum ini...!nanti teman bisa minta file lengkapnya loh.
Dengan melaksanakan praktikum – praktikum ini diharapkan mahasiswa mendapatkan waktu ikat semen secara lapangan. Setelah pratikum ini diharapkan mahasiswa dapat : menentukan waktu ikat semen dilapangan dengan cara sederhana. mengaplikasikan waktu ikat semen dengan pekerjaan-pekerjaan dalam teknik sipil yang menggunakan semen dalam pelaksanaannya. Hal penting yang harus mendapat perhatian kita pada semen portland adalah pengikatan dan pengerasannya. Semen portland dalam keadaan kering mempunyai energi latent yang besar, energi ini mulai aktif setelah semen itu dibubuhi air. Masa ini kemudian menjadi plastis sehingga dapat dikerjakan dengan mudah. Semen portland merupakan bahan pengikat hidrolis, yang berarti bahwa pengerasannya tergantung pada reaksi kimia yang disebabkan oleh air dan semen, oleh karenanya semen portland dapat mengeras meskipun didalam air. Patut diketahui apabila pada saat berlangsungnya proses pengerasan pemberian air itu kita hentikan maka reaksi kimia antara air dan semen berhenti.
Nilai dari semen portland sebagai bahan pengerasan ditentukan oleh kelangsungan terjadinya reaksi kimia antara semen dengan air secara baik. Pada umumnya dibutuhkan sebanyak kira-kira 20% air dari berat semen yang dipakai agar semen itu dapat mengeras. Pada reaksi antara semen dan air kita bedakan menjadi 2 (dua) periode yang berlainan periode pengikatan dan periode pengerasan. Pengikatan adalah peralihan dari keadaan plastis kedalam keadaan keras, sedangkan pengerasan adalah penembahan kekuatan setelah pengikatan itu selesai. Yang harus kita perhatikan adalah awal pengikatan, yaitu pada saat mulainya semen menjadi kaku, saat ini ditentukan dalam jam dan menit setelah semen itu kita aduk dengan air. Selanjutnya kita perhatikan waktu pengikatan, yaitu periode yang berlangsung antara permulaan semen menjadi kaku dan saat semen itu beralih kedalam keadaan keras/padat. Keadaan ini dapat diartikan bahwa pasta semen telah menjadi keras, akan tetapi belum cukup kuat.
Setelah ini pengerasan berlangsung terus mula-mula secara cepat, kemudian lebih lambat untuk jangka waktu yang lama. Pengikatan harus terus berlangsung dengan lambat, sebab jika tidak demikian adukan beton akan sukar dikerjakan. Oleh karena itu spesifikasi-spesifikasi untuk semen mensyaratkan bahwa awal pengikatan dari pasta semen tidak boleh terjadi kurang dari satu jam (1 jam) setelah kita membubuhkan air pada semen. Pada umumnya waktu ini adukan beton berlangsung lebih lama kira-kira 3-5 jam. Namun demikian teknologi beton menghendaki bahwa semen itu cepat mengeras, karena dengan ini dapat dicapai keuntungan-keuntungan teknis maupun finansial seperti waktu pembongkaran acuan yang dapat dilaksanakan tanpa harus menunggu lama.
Pengikatan awal semen (initial setting time) yaitu waktu dari pencampuran semen dan air sampai kehilangan sifat keplastisannya sedangkan waktu pengikatan akhir (final setting time) adalah waktu sampai pastanya menjadi massa yang keras. Tujuan dilakukannya pengujian ikat awal semen adalah untuk mengetahui lama waktu yang diperlukan oleh semen agar menghasilkan campuran yang dapat mengikat dengan baik. Waktu ikat awal semen didapat ketika penurunan mencapai 25 mm. Bedasrkan ASTM C – 150, waktu ikat awal semen yang diuji tidak boleh lebih dari 45 menit. Langkah pengujian adalah dengan melepaskan jarum vicat berdiameter 1 mm ke dalam adukan semen pada selang waktu 15 menit, setiap kali jarum diturunkan dicatat penurunannya. Waktu pengikatan awal diperoleh jika penurunan mencapai 25 .
PERALATAN dan BAHAN yag=ng digunakan pada penelitian ini adalah Ring plat Ø 10 cm dan plat kaca , Timbangan, Alat penusuk dari kayu atau bolpoin, Cawan pengaduk, Wash bottle, Spatula. Bahan yang digunakan kali ini adalah Air bersih dan Semen Portlan.
PROSEDUR PELAKSANAAN Menimbang semen sebanyak 200 gr dan air bersih sebanyak konsistensi normal. Masukkan semen kedalam cawan pengaduk dan air biarkan selama 30 detik. Mengaduk semen dengan air sampai mencapai kondisi plastis selama ± 5 menit. Ambil plat kaca tebal 5 mm dengan ukuran 14 X 14 cm, letakkan ring plat Ø 10 cm diatasnya. Masukkan pasta semen kedalam ring plat. Lalu bentuklah seperti kue serabi, dimana tebal bagian tengahnya ± 12 cm dan tebal bagian tepinya menipis (bentuk cembung). Letakkan kue tersebut pada tempat yang bebas dari pengaruh panas, getaran dan hembusan angin dan biarkan selama 45 menit. Setelah 45 menit lakukan penusukan dengan pena atau lidi dengan jarak ± 3 – 4 cm dari bagian pinggir. Bila akibat penusukan tersebut terjadi retak rambut maka dikatakan ikat semen telah terjadi. Jika setelah 45 menit tersebut belm juga terjadi retak rambut maka kue tersebut disimpan kembali untuk penusukan berikutnya ± 10 menit.
Wah udah selesai ya kalau teman-teman mau minta contoh laporan lengkapnya beserta formatnya dapat kirim email ke kita ya dengan format nama/jurusan/universitas/judulnya, nanti akan kirim via email semoga bermanfaat yaa,..,.,
Posting Komentar untuk "PENENTUAN WAKTU IKAT SEMEN CARA LAPANGAN ( KUE SERABI )"