Hai. Teman semuanya apakabar hari ini kita bahas
mengenai praktikum bahan bangunan atau juga kita gunakan pada praktikum
teknologi beton yah tergantung dengan universitas masing-masing ya
teman-teman.Nah sebelum itu kita harus tau dulu beberapa landasan teori yang
mebahas menganai paraktikum ini...!nanti teman bisa minta file lengkapnya
loh.
Penentuan
konsistensi normal semen berguna untuk mendapatkan beberapa kadar air yang
dibutuhkan untuk mencapai konsistensi atau dalam keadaan plastis. Setelah melaksanakan praktikum ini
mahasiswa dapat : Terampil dalam menggunakan peralatan untuk menentukan
konsistensi normal semen. Menentukan
banyak air yang dipakai untuk mencampur semen dalam keadaan konsistensi normal. Mengidentifikasi bahwa semen telah
mencapai konsistensi normal. Konsistensi normal adalah nilai prosentase jumlah air yang
dibutuhkan untuk membentuk pasta semen pada kondisi kebasahan standar guna
menunjukkan kualitas semen portland (Sandor
Popovics). Metode pengujian
konsistensi normal sesuai standar ASTM
C 187 dengan
metode coba–coba menggunakan
sejumlah pasta semen yang dibuat
dari 450 gram semen dengan prosentase air yang berbeda–beda. Konsistensi normal pasta semen didapatkan ketika jarum alat vicat
berdiameter 10 mm terjadi penurunan 10 mm di bawah permukaan asli pasta pada
waktu ke 30 detik setelah jarum dilepaskan. Dari data yang diperoleh, buat
grafik prosentase air yang
diperlukan sebagai absis dan penurunan
jarum sebagai ordinat.
Berdasarkan grafik dapat diketahui
jumlah air untuk
mencapai konsistensi normal.
Konsistensi normal berkisar 22%–28% untuk semen portland yang diperdagangkan. Semen bila dicampur dengan air akan membentuk pasta bersifat
plastis yang disebut reaksi hidrasi. Reaksi hidrasi dipengaruhi oleh kehalusan
semen jumlah air dan suhu. Setelah pencampuran, untuk beberapa lama sifat pasta
semen masih belum berubah, yang sering dikenal dengan tahap tidur. Pada tahap selanjutnya
pasta mulai mengeras kesuatu tingkatan ,yang walaupun masih lunak tapi sudah
tidak bisa mengalir lagi yang disebut tahap pengikatan awal (innitial setting).
Selanjutnya pasta semen akan berlanjut mengeras sampai pada keadaan bentuk
solid yang kaku yang disebut tahap pengikatan akhir (final setting). Kondisi
yang solid dan kaku ini disebut pasta semen yang sudah mengeras (hardened
cement paste). Pasta semen yang sudah mengeras akan terus mengeras dan mencapai
kekuatannya.
Air merupakan bahan yang diperlukan untuk proses reaksi kimia
dengan semen untuk pembentukan pasta semen. Reaksi kimia tersebut menyebabkan
terjadinya proses hidrasi pada air. Fungsi air juga digunakan untuk pelumas
antara butiran agregat agar mudah dikerjakan dan dipadatkan. Jumlah air dalam
pembuatan semen juga harus dilakukan
perhitungan terlebih dahulu. Jumlah air yang berlebihan dapat menyebabkan
penurunan kekuatan pasta semen.
Sedangkan jumlah air yang terlalu sedikit juga dapat menyebabkan proses hidrasi
yang tidak merata pada pasta semen. Dalam pembuatan campuran semen, air yang
dipergunakan harus memenuhi syarat sebagai berikut: Air yang digunakan dalam
campuran semen harus bersih, tidak
mengandung lumpur, minyak atau benda terapung lainnya yang dapat dilihat secara
visual. Air tidak mengandung garam yang dapat larut dan dapat merusak semen lebih dari 15 gram/liter seperti asam atau zat
organik.Air tidak mengandung klorida (Cl) lebih dari 0,5 gram/liter. Air tidak
mengandung senyawa asam seperti sulfat 1 gram/liter. Kualitas air yang
digunakan untuk campuran semen sangat berpengaruh terhadap kuat tekan semen itu
sendiri, air yang mengandung bahan kimia berbahaya, mengandung garam, minyak
dan lain-lain, akan mengakibatkan kekuatan beton yang tidak maskimal atau menurun.
Adapun syarat-syrat air yang digunakn untuk mencampur semen ahrus bermutu
menurut British standar ( B5. 3148-80 ), Pemakaian
air untuk beton sebaiknya memenuhi persyaratan (PBI 1971) :Tidak mengandung Lumpur (benda melayang lainnya) lebih dari 2 gr/liter.
Tidak mengandung garam-garam yang dapat merusak beton (asam, zat organic, dan sebagainya) lebih dari 15 gr/liter.
Tidak mengandung klorida (Cl) lebih dari 0,5 gr/lite.
PERALATAN dan BAHAN yang digunakan. Alat
Vikat lengkap dengan jarum Ø 10 m, Sarung
tangan karet, Timbangan, Ring
Konus dan Plat Kaca, Mesin
Pengaduk ( Mixer ), Spatula, Wash
Bottle, Stop
Watch.
Bahan yang digunakan kali ini Air
Bersih, Semen
Portland 64 gram.
PROSEDUR PELAKSANAAN Menimbang
Semen sebanyak 450 gram yang sebelumnya telah diayak dengan saringan Mesh no.
200. Memasukkan semen kedalam tromol mesin pengaduk sebanyak 450 gram dan air
dimulai dari 25.0 % dari berat semen. Dan didiamkan selama 30 detik. Jalankan
mesin pengaduk dengan kecepatan 140 ± 5 RPM selama 30 detik. Hentikan mesin
pengaduk selama 15 detik. Sementara itu bersihkan pasta yang menempel pada
dinding tromol. Jalankan mesin pengaduk
dengan kecepatan 280 ± 5 RPM selama 30 detik. Ambil pasta semen tersebut
sebesar kepalan tangan dan bentuk seperti bola kemudian lemparkan dari satu
telapak tangan ketelapak tangan yang lainnya sebanyak 6 kali sejarak 15 cm
tangan dibungkus dengan sarung karet. Masukkan bola pasta tersebut kedalam
cincin konus sampai penuh yang terlebih dahulu ring konus dialas dengan plat
kaca. Masukkan pasta semen melalui
diameter cincin terbesar dan ratakan permukaannya dengan menggunakan spatula. Tutup cincin konus dengan plat kaca yang lain
dan balikkan cincin tersebut kemudian lepaskan plat kaca yang pertama, ratakan
kembali permukaan pasta dengan spatula. Letakkan cincin konus yang berisi pasta
semen tadi dibawah jarum vikat dan
sentuhkan jarum kebagian tengah permukaan pasta dan kemudian jarum dikunci.
Baca skala dan catat. Jatuhkan jarum vikat dengan melepaskan penguncinya.
Penurunan jarum dibiarkan selama 30 detik kemudian jarum dikunci kembali. Baca
skla dan catat. Hitung penurunan yang terjadi yaitu selisih dari kedua
pembacaan skala tadi.
Wah udah selesai ya kalau teman-teman mau minta contoh
laporan lengkapnya beserta formatnya dapat kirim email ke kita ya dengan format
nama/jurusan/universitas/judulnya, nanti akan kirim via email semoga bermanfaat
yaa,..,.,
Posting Komentar untuk "PENENTUAN KONSISTENSI NORMAL SEMEN"